***
Setelah sampai di Rumah Sakit dan sampai di kamar Mira, aku sama sekali tidak melihatnya dalam kamar dan yang hanya ada buku biru itu, dan Toni adiknya Mira yang kira-kira umurnya 3 tahun, walau baru 3 tahun tapi adik Mira ini sangat pintar terutama dalam ngegodain gua.
" Dek , liat ka Mira ngga? "
" kayaknya kaka tadi dibawa sama dokter ka. "
" Kemana? "
" Aku ngga tau, tanya aja sama suster , aku disuru tunggu sini ama mama, ngga bolek pergi kemana-mana" ucap Toni dengan rada cadel khas anak kecil
" Oh gitu, yauda kakak temenin ya kamu disini"
" iya ka. "
Lalu aku pun mengambil buku diary kami yang berada di atas laci dekat tempat tidur Mira, dan mulai menulis apa yang mau aku sampaikan pada Mira dengan pulpen warna Biruku .
" Dek , liat ka Mira ngga? "
" kayaknya kaka tadi dibawa sama dokter ka. "
" Kemana? "
" Aku ngga tau, tanya aja sama suster , aku disuru tunggu sini ama mama, ngga bolek pergi kemana-mana" ucap Toni dengan rada cadel khas anak kecil
" Oh gitu, yauda kakak temenin ya kamu disini"
" iya ka. "
Lalu aku pun mengambil buku diary kami yang berada di atas laci dekat tempat tidur Mira, dan mulai menulis apa yang mau aku sampaikan pada Mira dengan pulpen warna Biruku .
Palembang, 16 September 2005
Dear Blue Book, Mir, tadi pas di sekolah gua liat ada pengumuman penting loh, lo tau apa? Iya bener banget, pengumuman seleksi anggota Osis, Seleksi osis diadain kira-kira 1 bulan lagi, tanggal 15 Oktober jam 8 pagi kumpul di sekolah, pendaftaran dibuka 2 minggu, aturan seleksi ,pertamanya kita daftar dan ngasih berkas gitu, terus diseleksi foto dan dilihat profile. terus pengumuman seleksi pertama itu tanggal 1 Oktober. Oia ini syarat-syaratnya, akh gua yakin lo pasti masuk ko :
Untuk kelas VII :
Udah akh gua lagi ga mood nulis, lagian tadinya gua mau cerita, ya berhunung lonya ga di tempat lagian gua harus buru-buru pulang.
Sahabatmu
Chica
Setelah gua selesai nulis buat Mira, gua temenin si Toni ampe sekitar sejaman dan akhirnya gua putuskan untuk pulang , lagian sekarang udah ada Bi Ina, yang suka bantu-bantu di rumah Mira. Gua pun titip pesan sama Bi Ina dan Toni.
" Tolong sampein ke Mira ya Bi, kalau tadi Chica kesini, terus bilang itu buku yang Birunya udah Chica isi ya Bi,Mira suru baca soalnya penting banget. Oke Bi? Jangan sampai lupa ya "
" iya , non, ntar Bibi sampein ke non Mira, hati-hati non dijalan, kalau jatoh bangun sendiri" ujar Bibi
serentak Toni pun tertawa mendengar celoteh Bibi, lalu dia berkata,
" Ka Chica, kalau jatuh panggil nama ka Bima 3x dijamin ga bakal datang"
Gua pun kaget , dan langsung menoleh ke Toni, gua heran kok dia tau Bima si, huh yaudalah ga usah diambil pusing.
bersambung
Untuk kelas VII :
- Aktif Eskul
- Termasuk Petinggi di Kelas
- Masuk 10 besar di Mid
- Sehat Jasmani dan Rohani
- Percaya Diri
- Punya jiwa Pemimpin
- Punya bakat
- Kreatif
- Jujur dan bertanggung jawab
- Aktif Eskul
- Termasuk Petinggi di Kelas
- Masuk ranging 5 besar dikelas
- Sehat Jasmani dan Rohani
- Percaya Diri
- Punya jiwa Pemimpin
- Punya bakat
- Jujur dan bertanggung jawab
- Kreatif
- Energic
Udah akh gua lagi ga mood nulis, lagian tadinya gua mau cerita, ya berhunung lonya ga di tempat lagian gua harus buru-buru pulang.
Sahabatmu
Chica
Setelah gua selesai nulis buat Mira, gua temenin si Toni ampe sekitar sejaman dan akhirnya gua putuskan untuk pulang , lagian sekarang udah ada Bi Ina, yang suka bantu-bantu di rumah Mira. Gua pun titip pesan sama Bi Ina dan Toni.
" Tolong sampein ke Mira ya Bi, kalau tadi Chica kesini, terus bilang itu buku yang Birunya udah Chica isi ya Bi,Mira suru baca soalnya penting banget. Oke Bi? Jangan sampai lupa ya "
" iya , non, ntar Bibi sampein ke non Mira, hati-hati non dijalan, kalau jatoh bangun sendiri" ujar Bibi
serentak Toni pun tertawa mendengar celoteh Bibi, lalu dia berkata,
" Ka Chica, kalau jatuh panggil nama ka Bima 3x dijamin ga bakal datang"
Gua pun kaget , dan langsung menoleh ke Toni, gua heran kok dia tau Bima si, huh yaudalah ga usah diambil pusing.
***
Saat sampai di Rumah , tak ada satu orang pun di rumah, kini aku mulai terbiasa dengan suasan ini semenjak 2 bulan lalu ayah diangkat untuk menggantikan kakek yang sedang sakit. Mama entah kemana. Oleh karena itu aku lebih suka menghabiskan waktuku disekolah dibandingkan dirumah sendirian seperti ini. Hal yang ku lakukan hanya membaca , ngerjain PR atau nonton televisi. Yang acaranya itu itu saja yang ku tonton, sepertinya kehidupan ini sangat monoton bagiku semenjak 2 bulan ini. Ya tapi mau gimana lagi, toh ntar juga bakal normal lagi, lagian Ayah juga cuma sementara ko gantiin kakek, Chica harus sabar, Chica harus nyoba dewasa, Chica udah gede. Hal itu yang ayah selalu bilang kepadaku akhir-akhir ini.
Tapi bayangkan saja , dulu aku dan ayah begitu dekat, sekarang bertemu hanya di meja makan saja saat sarapan, Ya Tuhan aku kangen ayah , ayah aku yang perhatian dan sayang sama aku. Ayah yang suka ngajak aku ke toko buku, ayah yang temenin aku belajar , ayah yang nganter aku ke sekola, bukannya supir pribadi kayak sekarang. Ya, walau aku tau Pak Joy supir pribadi keluarga kami itu sangat baik , tapi tetep aja rasanya beda, Ayah Chica mau dianterin ayah , ya walaupun cuma 1 x dalam seminggu, Chica mau ko, gapapa. Tanpa kusadari aku pun meneteskan air mataku, saat mengingat kebersamaan aku dan ayahku saat dulu dan merasakan berbedaan yang jauh saat ini.
Tapi bayangkan saja , dulu aku dan ayah begitu dekat, sekarang bertemu hanya di meja makan saja saat sarapan, Ya Tuhan aku kangen ayah , ayah aku yang perhatian dan sayang sama aku. Ayah yang suka ngajak aku ke toko buku, ayah yang temenin aku belajar , ayah yang nganter aku ke sekola, bukannya supir pribadi kayak sekarang. Ya, walau aku tau Pak Joy supir pribadi keluarga kami itu sangat baik , tapi tetep aja rasanya beda, Ayah Chica mau dianterin ayah , ya walaupun cuma 1 x dalam seminggu, Chica mau ko, gapapa. Tanpa kusadari aku pun meneteskan air mataku, saat mengingat kebersamaan aku dan ayahku saat dulu dan merasakan berbedaan yang jauh saat ini.
***
bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar