Life must go on if you want to better life. Orang Sukses pasti akan bangun dan berangkat lebih awal !!

Minggu, 27 April 2014

Puisi 4-1-2014

hari ini gue buka-buka buku, karena kebiasaan gue kalau gak ngerti meski ngapain itu nulis , jadilah gue nulis kata-kata yang kadang gue sendiri pun gak ngerti maksudnya begimana.

Gue pikir si ini puisi, dibuku ditulis tanggal 4 january 2014 itu tandanya, satu hari setelah lelaki itu bilang dia suka sama aku.

Puisi ini tanpa judul,


Tuhan..
Mengapa kau kabulkan doaku
Terlalu cepat..

Aku sungguh berterima kasih..
Tapi..
Aku terlalu rapuh untuk
memikirkan hal yang perlahan mampu ku lalui

Saat ku mantap melangkah
Kau kabulkan doa yang aku sendiri
Tak tahu harus berbuat apa
Jika doa itu nyata


Dia mencintaiku
Atau hanya pura-pura menyayangiku
Karena dia juga rapuh

Dadaku seperti terhantam
Jantungku seperti berhenti berdetak
Pikiranku kacau,
Hatiku Pilu
Aku tidak mau ada yang patah
Tapi, aku juga tidak mau ada yang hilang...

Rabu, 16 April 2014

Re-Charger Heart


Hati, menurut definisi merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma . Fungsi hati juga sebagai alat ekresi, bukan untuk merasakan pahitnya jatuh cinta.

Seperti pasir  menghitung butiran pasir yang berada dipantai , sudah tidak terhitung  lagi berapa banyak orang yang patah karena cinta menggunakan istilah patah hati atau broken heart.  Ntah dari mana asalnya kata itu pertama kali tercipta,  jika hati kalian bisa protes mungkin sudah ada PPKHM alias Perkumpulan Para Korban Hati Manusia.  Jika tida percaya cari saja  di google atau buku diperpus manapun di dunia tidak ada yang menjelaskan bahwa fungsi hati adalah untuk merasakan cinta, dan jika benar hati kalian patah, sudah dipastikan kalian akan mati.

Dulu sekitar tahun 2010, aku terlibat perbincangan aneh dengan seorang pria yang baru kukenal berkisar 5 menit, tubuh pria itu tegap, matanya sendu, berpakaian rapi dengan kemeja kotak putih hitam dan celana hitam, sudah ku pastikan parfum yang dia gunakan adalah bvlgari, karena wanginya sama seperti parfum ayahku.

Aku dengan pria yang sampai detik ini aku tak tahu namanya itu, dan aku hanya memanggilnya kamu, memperdebatkan masalah yang tidak akan bertemu ujungnya yaitu cinta, dengan sengaja ia menjelaskan bahwa hidup di dunia ini hanya sementara tidak seperti durian yang mempunyai musim yang bisa hidup dan tumbuh lagi,tidak seperti madu yang diciptakan oleh lebah, selalu ada setiap hari, nah begitu juga cinta. Jika cinta yang kita miliki sudah mati, jangan pernah memaksanya untuk tumbuh. Karena jika dipaksakan pada akhirnya pun akan mati jua.

Ntah apa yang terjadi padanya saat itu, tapi yang jelas saat itu aku sedang ada di Bali, untuk menenangkan perasaanku yang sedang terkena gempa 9 skala richter, ditempat yang dari kecil selalu ingin ku kunjungi , rumah pohon. Dan di Pirates Bay Bali aku menemukan rumah pohon itu.

                                                                document pribadi

                                                                 document pribadi



Malam itu, aku tidak ingat lagi kapan pastinya, aku menemukan Doni yang notabennya adalah tunanganku berada didalam kamar sahabatku sendiri, Clara. Ia masih tertidur lelap dengan telanjang dada dikasur milik Clara. Seyogianya aku datang untuk memberikan kejutan, karena malam itu adalah Hari Ulang tahun Clara tapi ternyata aku yang mendapatkan kejutan besar.

Mulai malam itu aku tidak lagi berhubungan dengan Doni dan Clara, hubungan pertunanganku sudah kuputuskan secara sepihak, dan sebulan setelah kejadian itu aku putuskan untuk pindah ke Bali dan menetap beberapa tahun disini.

Dan malam ini seharusnya menjadi malam terindahku karena hari ini adalah ulang tahunku, ya aku merayakan ulang tahunku sendiri di Bali, di atas pohon sambil mendengarkan desiran ombak yang mendayu-dayu. 
Malam ini ku tarik napasku dalam-dalam kubiarkan semua emosiku bercampur dengan angin laut yang kuhirup, kupejamkan mataku dan rasanya masih sakit. Kutemukan luka yang masih berbekas dalam diriku melalui angin yang kuhirup. Aku sangat menikmati malam itu dengan lampu remang yang ada disekitarku, dengan angin yang membantuku menghilangkan rasa sakit itu dan pemandangan yang hitam saat menengok kelaut. Sampai akhirnya si kamu datang dan aku terlibat perbincangan aneh itu.  Rancu, memang. Mengapa dia datang dan langsung meluncurkan kata-kata yang bertubi, seperti tahu bahwa otak dan nuraniku sedang terombang-ambing dengan perasaan sendu. Tidak sopan.

“ Jangan terlalu terlarut dalam perasaan, hidup hanyalah sebuah nestapa. Jalani semua yang ada dalam logika. Perempuan memang selalu terbawa perasaan”

Aku langsung menoleh dan otakku mulai berputar, terpikir geli juga dengan ucapannya,,

“ Perempuan memang seperti itu, tapi kami tidak akan terlarut terlalu lama” ucapku datar

“Oia? Perempuan itu selalu meraung seperti anjing yang kehilangan induk kalau pria yang dicintainya tiba-tiba berubah, mereka tidak dapat berfikir jernih. Bisa saja pria tersebut memang benar-benar sibuk”

“Tidak semua perempuan seperti itu” ketusku

“ Menurutmu, kamu tidak seperti itu?”

Aku tertunduk, ya dulu aku seperti anjing yang meraung disaat purnama, saat aku tahu Doni tidur bersama Clara, aku tidak dapat berfikir jernih. Yang terfikir hanyalah, Doni telah membuat titik hitam diatas putih cintaku.

“Well, kamu cuma diam, semua yang aku bilang benar kan” celoteh lelaki dengan minuman ditangan kanannya

“bukannya begitu” protesku sambil mengigit bibir bawah , kebiasaanku jika aku grogi
Lelaki itu hanya tersenyum tipis, terlihat senyum itu penuh kemenangan

“Menurut kamu kebahagian itu apa?”

“Aku gak tahu, bahagia itu apa. Emang menurut kamu kebahagiaan itu apa?” tanyaku asal

“ Kebahagiaan itu sendiri”

Aku masih sibuk menelaah apa maksud dari kata-kata itu, tapi lelaki itu langsung pergi menuruni tangga, tanpa kata permisi atau terima kasih karena dia sudah masuk rumah pohon yang sudah ku booking untukku sendiri.

Kini  4 tahun setelahnya aku bisa mengerti mengapa lelaki itu menafsirkan seperti itu, kebahagiaan adalah kesendirian. Aku yakin setiap orang dimuka bumi diciptakan untuk bahagia, dan memang benar butuh waktu untuk mengerti apa yang dimaksud dengan kebahagiaan itu sendiri dan tidak ada yang bisa menciptakan kebahagiaan itu, hanya diri kita sendirilah yang dapat memahami apa yang membuat kita bahagia.

Kebahagiaan  tidak dapat diukur dengan materi, kebahagiaan tidak dapat diukur dengan berapa banyak orang yang ada disekelilingmu, kebahagiaan tidak dapat diukur dengan berapa benda yang kamu terima disaat kamu ulang tahun, dan kebahagiaan dapat menjadi nyata ketika kamu melihat orang disekelling kamu tersenyum saat kamu tersenyum.

Kini kehidupan sudah menjadi membaik, Doni dan Clara akhirnya menikah, dan aku mantap untuk datang ke pernikahan mereka yang diadakan di Pantai Nusa Penida, Bali. Aku akan tersenyum penuh, melihat mereka saat menaiki altar, dan mengandai-andai bagaimana acara pernikahanku nanti, bagaimana gaun yang ku pakai nanti. Mulai hari ini aku akan segera mencharger hatiku kembali, untuk menemukan arti kebahagiaan sesungguhnya bersama keluarga kecilku disuatu hari nanti.

Blog post ini dibuat dalam rangka mengikuti Proyek Menulis Letters of Happiness: Share your happiness with The Bay Bali & Get discovered