Life must go on if you want to better life. Orang Sukses pasti akan bangun dan berangkat lebih awal !!

Minggu, 20 Februari 2011

Gara-gara Game bagian 6

Tibalah saatnya hari yang kami nanti-nantikan 15 Oktober, kami kumpul disekolah pukul 6.45 dan harus membawa peralatan lengkap yang sudah ditentukan oleh panitia. Peralatan yang dibawa cukup banyak sampai bisa membuat 1 isi tas full. Selain yang disuru panitia, aku pun membawa perlengkapan tambahan,diantaranya adalah hansaplast karena aku yakin pasti akan ada sedikit darah hari ini, ntah kenapa aku punya feeling akan terjatuh.hehe

Pukul 7 pagi upacara pembuka acara seleksi anggota OSIS pun dimulai, ntah kenapa saat aku melihat Mira, wajah Mira tampak sangat pucat, dia berada disampingku, tapi aku tak berani bertanya pada Mira, karena ada kk panitia dibelakang kami, lama kelamaan aku khawatir, dan menoleh kebelakang untuk meminta pertolongan kepada kk panitia, belum sempat panitia kebarisan kami, Mira sudah tergeletak pingsan. Aku benar-benar khawatir, Mira kenapa, aku juga takut dia tidak lolos seleksi. Kaka panitia pun membawa Mira ke UKS, dan aku tetap di barisanku.

Setelah selesai upacara pembuka, aku langsung ke UKS, melihat Mira yang sedang berbaring di UKS, saat aku tanya. Ternyata Mira belum sarapan, terakhir makan kemarin sore. Haduh, aku pun langsung mengambil tas Mira dan menyuruh ia makan, sebelum waktu istirahat 45 menit yang diberikan kaka panitia habis.

Mira pun langsung memakan bekal yang ia bawa dari rumah, sedangkan aku memakan roti yang aku bawa, bekal tidak aku makan , karena aku tidak begitu lapar. Tanpa terasa waktu pun habis dan kita kembali berbaris di lapangan dan perjuangan pun dimulai.

Disana kita dilatih ketahanan tubuh, daya ingat , kecerdasan , dan kecekatan. Terik matahari yang membara sangat terasa, begitu menyengat dikulitku . Sayangnya aku terpisah dengan Mira , kita tidak 1 kelompok, sungguh ini sangat menguras tenagaku . Belum lagi disaat kami disuru merayap diaspal , kalian tau rasanya . Ya tuhan kaya dipanggang , tapi aku harus kuat. Perjuanganku sudah sejauh ini. Selain itu kami dites kekompakan juga, disaat kami disuru mengangkat ember dengan 4 buah tali dan tali itu tidak boleh diikat, kalian tau ? kami berhasil. Rasanya aku seneng banget . Kira-kira ada 5 pos yang dilalui setiap kelompok. Karena aku kelas 2 disini jadi aku adalah ketua kelompok disini , aku dan Sira kelas 2 sedangkan Susi dan Edgar mereka kelas 1 , walau kelas 1 Edgar punya pikiran yang luas dan sangat imaginatif punya imajinasi yang luar biasa. Kalian tau pos yang terakhir apa? PERCAYA TEMAN. ini sangat butuh keberanian yang tinggi, jadi permainannya gini, kita diri diatas pohon yang sudah ditebang . itu tempat kita berdiri lalu kita menjatuhkan diri kebelakang, sedangkan teman kita yang lain mereka bergandengan dan siap menangkap kita. Kita harus jatuh seperti pohon yang ditebang, dan semuanya harus mencoba diri dan jatuh. Jatuh yang paling sempurna adalah Susi, dia seperti pingsan sedangkan yang lain selalu bokongnya duluan yang jatuh . hehe

Perjuangan kami belum selesai , Kini pukul 3 , semua peserta kumpul dilapangan , ditengah terik matahari dan makan bersama . Tidak Boleh ada nasi yang tersisa, kalau ada nasi yang tersisa , harus denda dengan push up atau sekuat jam . Maka dari itu mereka yang selesai duluan harus membantu yang belum selesai . Oia makanan kami itu diputar dari yang 1 ke yang 1, Kira-kira aku sudah makan 15 bekal sendok punya teman-temanku . Rasanya sungguh aneh. Tapi karen aku lapar , aku makan saja. Ajang terakhir adalah unjuk bakat di ruang seni, ada yang menari , berlenggak lenggok seperti model , memainkan alat musik , bernyanyi dan acting sungguh luar biasa, kalau aku si cuma nyanyi aku belum terlalu percaya diri memainkan piano yang baru ku pelajari akhir-akhir ini .

Hari ini pun selesai , pengumuman selanjutnya akan dikonfirmasi nanti, aku berharap aku lolos . Aku sungguh lelah , cape taj terkira. Sampai rumah aku mandi dan tidur:)

Bersambung ...

Kamis, 17 Februari 2011

Gara-Gara Game Bagian 5

Pagi ini aku saat bersemangat ke sekolah karena aku akan kembali sebangku dengan Mira, sahabatku . Baru kali ini aku sesemangat ini pergi kesekolah untuk bertemu Mira. Saat sampai di sekolah Mira belum datang, aku menunggunya karena aku tahu pasti Mira hari ini masih menggunakan kruk ( Alat bantu jalan yang ditaruh di ketiak ) . Aku memang sengaja berangkat 15 menit awal untuk menunggu Mira di gerbang, tapi sudah 10 menit menunggu Mira belum muncul juga, jangan-jangan Mira hari ini belum bsia masuk kataku dalam hati.

Tapi tiba-tiba mobil pak Handoko pun muncul dari tepi jalan dan Mira pun keluar dari mobil itu, aku langsung menghanpiri Mira dan berkata "lama amat si Mir, aku kan nunggunya dari tadi, ampe pegel-pegel ni dengkul". Tapi Mira hanya tersenyum dan meminta maaf. Saat kamu menuju masuk ke dalam kelas, tiba-tiba kk kk panitia seleksi OSIS menghampiri kami dan bertanya kepada Mira.

" Mira ya? Kamu belum ngasi berkas kan? "

" Iya ka, istirahat aku kasi ko, aku udah bawa berkasnya "

" Oke, Sukses ya " kata kk panitia yang diketahui namanya Risma itu.

" Iya ka, makasih "

Akhirnya kami pun duduk bersama kembali , belajar bersama kembali, cuma bedanya sekarang kita ga jajan ke Kantin bareng-bareng, cuma aku yang ke kantin dan Mira menunggu di kelas. Seperti biasa Mira pun nitip Nasi uduk Ibu Kantin kesukaannya. Saat di Kantin aku melihat Bima bersama teman-temannya, mereka sedang duduk-duduk sambil minum es. Bima pun melihatku dan tersenyum, uuh rasanya seneng banget, untung aku ga salah tingkah cuma pipiku rada memerah karena malu. Aku pun langsung ke Ibu Kantin dan membeli pesenan Mira dan jajanan untukku. Oia kalau ke kantin ada jajanan yang setiap hari aku beli yaitu beng-beng. Beng-beng adalah coklat kesukaanku, saat aku duka pasti aku makan ini, saat lagi stress karena ulangan, beng-beng ini buat semua jadi manis. Hehe

Saat di kelas aku langsung cerita sama Mira dengan penuh semangat tapi saat Mira mulai menggodaku aku langsung tersipu malu. Walaupun Mira selalu menggodaku tapi aku sangat senang, berarti dia mendengarkan ceritaku dan mendukungku. Setelah selesai makan, kami pun pergi ke ruang OSIS untuk memberikan berkas milik Mira, dan berdoa semoga kami lulus seleksi tahap pertama. Amin

***

Saat pengumuman tahap pertama pun akan keluar hari ini pengumumannya, aku sungguh tak sabar, aku pergi ke sekolah 10 menit lebih awal, takutnya pengumumannya ditenpel saat pagi hari. Tapi saat sampai disekolah belum ada nama-nama yang lolos tahap pertama. Lalu tak lama kemudian Mira datang, saat ia lihat mading, sepertinya ia sama sepertiku sedikit kecewa karena belum ada berita apa-apa di mading. Oke mungkin saat jam istirahat atau pulang sekolah. Saat pulang sekolah kami berdua langsung menuju Mading dan ternyata namaku dan Mira masuk ke dalam daftar lolos seleksi. Ya ampun seneng banget, tinggal selangkah lagi, impian ku menjadi anggota OSIS akan tercapai. Hari ini Mira ke rumahku, untuk belajar bersama dan curhat-curhatan. Kami sungguh tak sabar menunggu tanggal 15 Oktober, tapi sudah 2 hari ini aku tidak bertemu dengan Bima, rasanya seperti ada yang kurang. Tapi gapapalah ntar juga ketemu kita kan 1 sekolah atau aku pura-pura lewat aja di kelasnya, kata ku dalam hati sambil cengar-cengir. Tiba-tiba Mira mengangetkanku,

" door, ekh kenapa lo cengar cengir, cengar cengir dari tadi? Ngelamunin apa hayoo? Ngelamun jorok ya? Ahahahahha "

" Ngga lah , masa ngelamun jorok si, lagian kaya ga tau aja si lo, gua ngelamunin siapa, hehe"

" Iya, iya gua tau, pasti Bima kan? "

" Ekh udah lama gua ga ngeliat dia Cha, kemana tuh orang. Biasanya ada mulu di lapangan basket "

" Nah , itu dia Mir yang gua mau ceritain ke lo, gua juga udah 2 hari ga ketemu ama Bima "

" Nah lo, jangan-jangan bener deh tuh gossip anak basket "

" Hah? Gosip apaan Mir? "

" Gosip kalau Bima bakalan pindah sekolah, pas semester depan "

Aduh, gua bener-bener shok ngedenger pernyataan Mira, ya walaupun baru Gossip, tapi kalau Gossip itu ajdi bener gimana. Gua cuma diem dan tanpa diduga, gua ngeluarin air mata. Gua ga tau kenapa gua nangis, masa ia gua sedih karena ngerdenger Gossip Bima mau pindah. Aduh kenapa gua nangis sekarang malah ada Mira, tapi gua kuat buat mendung air mata ini. Tiba-tiba dia netes aja di pipi gua udah kaya hujan.

" Ekh Cha, lo kenapa nangis? Baru gossip cha baru Gosiip"

" Tapi, kalau gossip itu bener, gimana Mir? " ucapku sambil menahan tangis

" Ya ampun, lo beneran jatuh cinta sama Bima ya cha? Ampe nangis gini denger dia mau pindah aja , udah ya jangan nangis cup-cup, kita ngerjain PR aja yu "

Dengan segera gua apus air mata gua, dan mulai ngerjain PR sama Mira, tapi setelah Mira pulang, kata-kata Bima mau pindah itu selalu gua bayangin. Aduh kenapa secepet ini si Bima pindah , padahal gua baru deket sama dia. Ya allah semoga itu cuma gossip dan semoga Bima ga jadi pindah. Amin

***

bersambung



Kata mereka ( gamers )

Question : Menurut kalian para gamers , hal apa si yang bisa kalian temuin di game yang ga bisa kalian temuin di dunia nyata atau real?


Dan mereka pun menjawab

  • Lauren Pyo Renz

klo main game msalah kyak ilank wlopun sesaat

  • Shera Sekya

Aq bs menemukan diri q yg lain :)

Diri q yg tak bs muncul d dunia nyata... Sosok q yg lain ♥

  • Swangz Shopz

kesenangan pribadi~ kadang penghilang sepi dan penat dhati

  • Muhammad Rifky

kebahagiaan dan kebebasan yang ga bisa di dapet di dunia real :D

ga mungkin kan kita nembak2 pake senjata di dunia real , cuma bisa di game online hoho ;dan2

  • Kuro Elf

Klo blh jujur, bs d blg game online adlh tmpt plarian dr khdpn nyata, yg tkdg bnyk mslh yg mnumpuk & ga bs gw laluin! Mk'a gw klo lg sedih lari'a y k ayodance. . . XP

Tp jg bwt hiburan aja! Tp kdg game jg suka mnghadirkn mslh lain sih. . .co...ntoh'a: kerajingan!!!

*gw bgt!*

Untung skrg dah ngga. . . =D

  • Lauren Pyo Renz

tkang TIPU! jrang bnget tmen g ada yg NIPU ampe 100k bhkan 30k.. itu negative'a.. trus masaah ilank coz main di net ktawa ama tmen net ama audii..

  • Phitrii Simamora

kita bisa kenal dengan orang2 luar yg ga mungkin kita kenal di dunia nyata :)

  • Lauren Pyo Renz

isa pny tmen yg bntu kita di saat kita mau curhat secara bkan tmen real lebii enak aja curhat'a, isa ktmu dd audii ampe di daerah bali, kalimantan pny lesbong audii dll.. nny soal daerah tmpat dy org tinggal.. trus suka ngajarin cra buat pe...er via tlpon..

negative:

boros yg main di net

beli mi-cash saiank duit

suka ada yg ngomonk kotor di audii atau game lain..




  • Note : data diatas asli tanpa direkayasa , dan diambil pada tanggal 7 februari 2011 dibantu oleh 'inDra' Mahendra Satyatama
kemungkinan akan terus bertambah, yang mau share boleh kok, tinggal mesage ata koment aja ;)

Gara- Gara Game bagian 4

Keesokan harinya, aku melihat Pengumuman di Mading, dan ternyata ada pemilihan sebagai Anggota Osis, hmm, aku langsung baca dengan teliti apa aja syaratnya dan kapan pendaftarannya. Pengumuman inilah yang ditunggu-tunggu oleh seluruh murid di SMP ku, karena menurut kami, OSIS itu adalah berkumpulan bergengsi dan keren ,selain dikenal banyak orang , deket dengan guru dan kepala sekolah juga di hormatin 1 sekolah. Aku berharap aku dan Mira bisa lolos seleksi OSIS tahun ini, karena tahun kemarin aku tidak bisa ikut dikarenakan belum ada keberanian untuk daftar, haha. Dan taun ini aku dan Mira bertekad untuk masuk kedalam geng bergengsi ini. Sebenernya yang kita cari bukan kepopularan tapi lebih ke tanggung jawab dan pengalamannya. Karena setiap ada acara kan mereka yang bertanggung jawab , mereka yang dekor panggung dan aku liat kayaknya seru, ya walaupun tetap dalam pengawasan sekolah. Pulang sekolah nanti aku harus ke Rumah Sakit dan ngasi tau Mira kalau seleksi Osis bakal diadain 1 bulan lagi.

***

Setelah sampai di Rumah Sakit dan sampai di kamar Mira, aku sama sekali tidak melihatnya dalam kamar dan yang hanya ada buku biru itu, dan Toni adiknya Mira yang kira-kira umurnya 3 tahun, walau baru 3 tahun tapi adik Mira ini sangat pintar terutama dalam ngegodain gua.

" Dek , liat ka Mira ngga? "

" kayaknya kaka tadi dibawa sama dokter ka. "

" Kemana? "

" Aku ngga tau, tanya aja sama suster , aku disuru tunggu sini ama mama, ngga bolek pergi kemana-mana" ucap Toni dengan rada cadel khas anak kecil

" Oh gitu, yauda kakak temenin ya kamu disini"

" iya ka. "

Lalu aku pun mengambil buku diary kami yang berada di atas laci dekat tempat tidur Mira, dan mulai menulis apa yang mau aku sampaikan pada Mira dengan pulpen warna Biruku .


Palembang, 16 September 2005
Dear Blue Book, Mir, tadi pas di sekolah gua liat ada pengumuman penting loh, lo tau apa? Iya bener banget, pengumuman seleksi anggota Osis, Seleksi osis diadain kira-kira 1 bulan lagi, tanggal 15 Oktober jam 8 pagi kumpul di sekolah, pendaftaran dibuka 2 minggu, aturan seleksi ,pertamanya kita daftar dan ngasih berkas gitu, terus diseleksi foto dan dilihat profile. terus pengumuman seleksi pertama itu tanggal 1 Oktober. Oia ini syarat-syaratnya, akh gua yakin lo pasti masuk ko :

Untuk kelas VII :
  • Aktif Eskul
  • Termasuk Petinggi di Kelas
  • Masuk 10 besar di Mid
  • Sehat Jasmani dan Rohani
  • Percaya Diri
  • Punya jiwa Pemimpin
  • Punya bakat
  • Kreatif
  • Jujur dan bertanggung jawab
Untuk kelas VIII :
  • Aktif Eskul
  • Termasuk Petinggi di Kelas
  • Masuk ranging 5 besar dikelas
  • Sehat Jasmani dan Rohani
  • Percaya Diri
  • Punya jiwa Pemimpin
  • Punya bakat
  • Jujur dan bertanggung jawab
  • Kreatif
  • Energic
Nah, masuk kan lo kan rangking 4 di kelas , terus eskul lo punya basket . Semoga lo cepet sembuh ya, biar kita sama-sama pas ntar seleksi. hahhaOia, Mir hari ini gua ga liat Bima :( aneh deh,di kantin di lapangan gua ga liat :/ kemana ya, pas sampe rumah sakit juga gua ga liat lo cuma ada si Toni aja, sendirian lagi. Parah amatdah, kalau ade lo diculik gimana coba, untung ada gua. hihi
Udah akh gua lagi ga mood nulis, lagian tadinya gua mau cerita, ya berhunung lonya ga di tempat lagian gua harus buru-buru pulang.

Sahabatmu


Chica



Setelah gua selesai nulis buat Mira, gua temenin si Toni ampe sekitar sejaman dan akhirnya gua putuskan untuk pulang , lagian sekarang udah ada Bi Ina, yang suka bantu-bantu di rumah Mira. Gua pun titip pesan sama Bi Ina dan Toni.

" Tolong sampein ke Mira ya Bi, kalau tadi Chica kesini, terus bilang itu buku yang Birunya udah Chica isi ya Bi,Mira suru baca soalnya penting banget. Oke Bi? Jangan sampai lupa ya "

" iya , non, ntar Bibi sampein ke non Mira, hati-hati non dijalan, kalau jatoh bangun sendiri" ujar Bibi

serentak Toni pun tertawa mendengar celoteh Bibi, lalu dia berkata,

" Ka Chica, kalau jatuh panggil nama ka Bima 3x dijamin ga bakal datang"

Gua pun kaget , dan langsung menoleh ke Toni, gua heran kok dia tau Bima si, huh yaudalah ga usah diambil pusing.


***

Saat sampai di Rumah , tak ada satu orang pun di rumah, kini aku mulai terbiasa dengan suasan ini semenjak 2 bulan lalu ayah diangkat untuk menggantikan kakek yang sedang sakit. Mama entah kemana. Oleh karena itu aku lebih suka menghabiskan waktuku disekolah dibandingkan dirumah sendirian seperti ini. Hal yang ku lakukan hanya membaca , ngerjain PR atau nonton televisi. Yang acaranya itu itu saja yang ku tonton, sepertinya kehidupan ini sangat monoton bagiku semenjak 2 bulan ini. Ya tapi mau gimana lagi, toh ntar juga bakal normal lagi, lagian Ayah juga cuma sementara ko gantiin kakek, Chica harus sabar, Chica harus nyoba dewasa, Chica udah gede. Hal itu yang ayah selalu bilang kepadaku akhir-akhir ini.

Tapi bayangkan saja , dulu aku dan ayah begitu dekat, sekarang bertemu hanya di meja makan saja saat sarapan, Ya Tuhan aku kangen ayah , ayah aku yang perhatian dan sayang sama aku. Ayah yang suka ngajak aku ke toko buku, ayah yang temenin aku belajar , ayah yang nganter aku ke sekola, bukannya supir pribadi kayak sekarang. Ya, walau aku tau Pak Joy supir pribadi keluarga kami itu sangat baik , tapi tetep aja rasanya beda, Ayah Chica mau dianterin ayah , ya walaupun cuma 1 x dalam seminggu, Chica mau ko, gapapa. Tanpa kusadari aku pun meneteskan air mataku, saat mengingat kebersamaan aku dan ayahku saat dulu dan merasakan berbedaan yang jauh saat ini.

***


bersambung


Kamis, 10 Februari 2011

Gara-gara game bagian 3

Sampainya dirumah aku pun langsung kekamar dan mengeluarkan buku pelajaranku hari ini, saat mengeluarkan buku aku melihat buku biru yang Mira kasih ke aku, mungkin dia udah firasat kali yah , dan aku pun mulai menulis kejadian yang ku alami hari ini bersama Bima, ya walaupun hanya sekadar ngobrol biasa, tapi aku seneng banget. Pena pun mulai menari-nari diatas kertas dan ceritaku untuk Mira pun hampir menghabiskan 2 halaman. Lalu aku menutup buku tersebut , kusimpan dalam tas lalu aku tertidur pulas. Keesokan paginya saat dirumah tak seperti biasanya , aku tak melihat papa di meja makan, saat ku tanya kepada mama, ternyata semalam papa pergi ke luar kota, dan ini berarti aku ke sekolah diantar oleh supir atau bias naik kendaraan umum.

Pak Joy adalah nama supir pribadi keluarga kami, aku diantar Pak Joy ke sekolah tapi di tengah perjalanan ban mobil kami pecah, ternyata bannya terkena paku payung , aku pun melihat jam tanganku, ya ampun 17 menit lagi aku masuk , malah ga ada angkot atau bus yang lewat, aku pun bertanya kepada Pak Joy lama atau tidak mengganti bannya, Pak Joy pun melihat jam tangan miliknya dan berkata bisa telat kalau nunggu dia ganti ban. Dia pun membantu mencarikan kendaraan yang lewat, tapi tak ada yang lewat. Aku pun mulai cemas 15 menit lagi pintu gerbang akan di tutup, aku berharap teman 1 sekolah ku ada yang lewat siapapun itu yang penting aku kenal. Dari kejauhan aku lihat ada seorang pengendara motor dan dia memakai batik yang sama denganku , tapi aku tak tahu siapa si pengendara motor itu. Dan ternyata dia pun berhenti di depanku dan mengajakku untuk berangkat bersama , aku dengan senang hati menerima tawaran darinya.

Di sepanjang jalan aku bermain-main dalam pikiranku , siapa ya mengendara motor ini, kami sampai disekolah 3 menit sebelum masuk, untung aja ngga telat dalam hatiku. Lalu aku turun dan berterima kasih kepadanya, dia pun membuka helmnya dan berkata “ sama-sama chaa “. Kalian tau ngga siapa dia, iya bener banget dia Bima, aku pun kaget plus seneng banget, lalu aku mengangguk sambil tersenyum dan berkata duluan kepada Bima, aku pun langsung ke kelas berniat menceritakan ini semua kepada Mira, tapi aku lupa Mira kan di Rumah Sakit. Hari ini aku duduk sendiri, sepi rasanya kalau Mira ngga masuk , ngga ada yang godain aku lagi. Saat bel istirahat berbunyi aku pun tidak pergi kekantin melainkan menulis kejadiaan hari ini di buku Biru itu , aku udah ga sabar pengen ngasi buku ini ke Mira, biar dia tau apa yang terjadi denganku dan Bima akhir-akhir ini. Bel pulang sekolahpun berbunyi gua langsung siap-siap mau ke Rumah Sakit karena udah ga sabar mau ngasih si Blue Book ini ke Mira. Tapi waktu di lapangan basket gua liat Bima lagi ngobrol deket banget sama cewe, kayaknya itu kaka kelas deh. Gua pun langsung pergi dan berlaga tidak melihat mereka.

***

Sesampainya di Rumah Sakit gua langsung Tanya ke resepsionist dimana kamar Mira Adelia sekarang , dia pun menjawab kalau Mira berada di kamar 83 di lantai 3 . Gua pun langsung menghampiri Mira yang sedang asik menonton tivi.

“ Woy Mir, gua dateng ni” kataku sambil cengar cengir

“ ekh lo cha, ga bawa buah “ ucap Mira sambil celingak celinguk ngeliat tangan gua yang hampa

“ ngga , hehe besok deh ya, emang mau dibawain apa ? Tanya gua

“ apa aja deh , gua bosen makan bubur tanpa rasa ga enak banget “

“ Oke deh, ekh gimana keadaan lo? “

“ Udah baikan kon cha, tenang aja sahabat lo ini kan wonder woman “ ucap Mira dengan nada yang sedikit menggelikan

“ Oia Mir , ini ucap gua sambil menyodorkan blue book “

“ Wew , udah diisi ya? Ucap Mira sambil mengambil buku itu

“ Iya, sebenernya gua mau cerita langsung tapi udah terlanjur nulis disitu lagian kata dokter lo bukannya ga boleh ngomong banyak-banyak” Tanya gua polos

“ akh ga tau deh , biasa aja lah jangan denger dokter banget juga, yang sakit kan kaki gua bukan tenggorakan gua” kata Mira lalu menaru Blue book di sampingnya

“ Oia chaa, ntar gua fotocopyin catatan lo ya? Gua mohon Cha, ntar gua ganti duitnya. Ok ok “ ujar Mira sambil mengedip-ngedikan matanya

“ Iya iya tenang aja, kaya ama siapa aja si lo Mir.” Lalu gua pun malah ikut Mira liat televisi

Tak terasa hari sudah senja, aku pun pamit untuk pulang, sampainya di rumah aku seperti orang gila , yang membayangkan senyuman Bima terus menerus, apa ini ya yang namanya cinta, tapi aku kan masi SMP , tapi gpp lah lagian aku sama Bima kan cuma suka ga mungkin juga kan pacaran aku kan baru 13 tahun 7 bulan. Lalu aku pun terlelap tidur setelah berjam-jam membayangi senyuman Bima.

***

Gara-gara game bagian 2

Ini udah seminggu gua main game. Dan rasanya gua seneng banget, gua ngerasa ada temen yang siap sedia nemenin gua, 24 jam full.Hal yang ga pernah gua rasain setelah gua pindah keibu kota ini.Dulu waktu SMP gua ngga sependiem ini loh, gua ituh dulu aktif banget , gua ikut banyak eskul di palembang, ikut jadi OSIS dan pasti gua juga banyak temen lewat itu semua, tetangga tetangga gua juga akrab, para pekerja ayah juga sering ke rumah, dan kebetulan ada anak dari karyawan ayah yang 1 SMP denganku dan kami pun berteman begitu dekat. Namanya Mira , dulu kita sering curhat-curhatan bareng dikamarku, kami juga punya kesamaan, yang sama-sama menyukai bandana, kami dulu sangat dekat, aku punya banyak koleksi bandana, banyak koleksiku yang sama dengan punya Mira, dulu kita sering beli samaan modelnya Cuma beda warna aja, aku kangen banget sama Mira setiap aku liat buku berwarna Biru didalam meja belajarku, kenangan terakhir persahabatan Mira dan aku sebelum aku pindah ke Jakarta. Jadi gini Mira itu anak yang hobbynya main basket tapi dia itu ga terlalu tomboy banget, dia paling suka warna biru laut, dia paling suka makan nasi uduk disekolah , masi inget waktu di kantin Mira bilang itu nasi uduk terenak yang pernah dia makan. Oia, dulu kita tuh punya buku diary bareng, buku berwarna biru itu, yang sekarang selalu ada dikamarku, Mira pernah bilang kalau aku sama dia itu bukan sekedar temen, aku juga ngerasa hal sama dengan Mira, “ Chaa, kita ini kan bukan sekedar temen, kita ini sahabat , sahabat yang dekeeet banget, jadi aku mohon ga ada rahasia ya diantara kita, jadi kalau kamu ga sanggup atau malu buat ngomong langsung ke aku, kamu bisa nulis di buku ini ujar Mira sambil menyodorkan buku biru itu. Aku hanya tersenyum dan mengangguk , aku berfikir pasti semuanya bisa aku certain ko ke Mira, Cuma sekadar ngomong aja. Oia, waktu SMP juga aku pernah suka sama cowo, bisa dibilang dia itu cinta monyet aku, namanya Bima, dia itu anak basket, Kapten Basket, dia juga lucu lagi, tapi dia tuh lebih sering pake bahasa palembang kalau ngomong dan itu lucu banget dia itu khas banget deh pokoknya, makanya setiap dia ngomong aku nyaris ga ngedip Cuma buat ngeliatin dia. Dan pastinya Mira tau kalau aku suka sama Bima. Mira tuh dulu jail banget, suka banget bikin aku malu malu sendiri, dia juga pernah sempet bilang ke Bima kalau aku suka sama dia, Tapi Bimanya ga percaya kalau aku suka dia. Pertamanya si aku sempet kesel dan malu setengah mati waktu aku liat Mira bilang aku suka Bima, aku juga liat tampang Bima kaya shok gitu, “aduh mati gua, knapa lagi tuh si Mira pake ngomong ke Bima , aduuh” ucap gua dalam hati , terus gua langsung pergi ke kelas dan nunggu Mira kesana. Pas Mira dateng perasaan gua tuh antara penasaran Bima jawab apa, malu setengah mati kayaknya pengen nutupin muka gua pake baskom, dan kesel ama Mira kenapa mesti ngomong secepat ini.

“ Mir, sini deh, lo tadi kenapa bilang sama Bima kalau gua suka sama dia? “ Tanya gua dengan nada bingung dan sedikit marah

“ ya gua pengen aja liat lo jadian sama dia, abisnya lo cemen si udah mau setengah taun ngumpet-ngumpet lagi liatnya “ jawab Mira dengan cengar cengir

“ Abisnya gua kan malu Mir, lagian kita baru kelas 2 SMP, terus masa gua duluan si yang bilang suka sama Bima, gengsi dong ! “

Mira hanya tertawa

“Tapi Mir, terus terus si Bima jawab apa? “ tanyaku penasaran

“ Jawab apa ya? Menurut lo apa? “ ujar Mira dengan muka penuh teka-teki

“ Aduh Mir, gua mana bisa mikir, lagian mana gua tau dia suka ama gua apa ngga, ngobrol aja Cuma sekali, waktu gua nunggu lo latian basket itu, lagian gua juga ga mau ke geeran juga” jawabku memelas berharap Mira luluh dan memberitahuku

“ Aduh muka lo itu, jangan melas gitu dong Cha, iya iya gua kasi tau, Dia Cuma jawab ha? doang , dia tuh rada ga percaya gitu kalau sahabat gua yang cantik ini suka sama orang bahasa medok kaya dia” jawabnya ngakak

“ ha? dia Cuma jawab gitu aja, emang dia bilangnya gimana si Mir? Dia ngomongnya gimana?

“ Gini gini dia bilang gini” ujar Mira yang bikin aku semakin penasaran

“Ehem-ehem”

Dak la dio galak somo aku, dio kan cantek pinter idak acak aku yang ngomongnyo medok cak ini. Madak dio galak somo aku. Jangan galak basing ngomong” Ucap Mira yang berhasil mengikuti cara ngomong Bima

Mendengar jawaban Mira pun aku langsung tertawa, dan yang pasti aku bakal berusaha buat lebih deket sama Bima, sambil mengkhayal sedang berduaan dengan Bima, duh pasti aku seneng banget.

***

Keesokan harinya aku berniat untuk menunggui Mira latian basket sambil ngeliat pangeran tampan aku Bima, dan sewaktu aku sedang memperhatikan Mira yang asik ngeshoot, tiba-tiba ada yang memegang pundakku dan berkata

“ hai Cha, bole aku duduk sini? Ucap Bima

Ya tuhan ya tuhan ini Bima pangeran tampanku, sekarang berdiri dihadapan aku, apakah ini mimpi Tuhan? dan aku pun langsung nyubit dengkul, memastikan ini mimpi, khayalan atau kenyataan dan rasanya sakit, oke ini bukan mimpi atau khayalan ujarku dalam hati.

“hai, boleh ko “ jawab gua dan sambil melontarkan senyum ke Bima

“ oia nama kamu Chicaa ya? Temennya Mira ya? “ Tanya Bima

“ Iya, nama aku Chica, Franshiska , aku buka temennya Mira tapi sahabatnya Mira “

“ Ooh gitu, oia kamu tuh ama Mira deket banget ya, sampe rela nungguin Mira latian Basket” ucap Bima sambil meminum air mineralnya dan saat itu Bima keliatan Cool banget

“ Hehe , iya . abis aku di rumah juga iseng sekarang orang tua aku lagi sibuk, ya udah aku nunggu Mira aja” jawab aku seadanya

“ Andai aja kamu tau Bim, aku disini pengen ngeliat kamu lebih lama dan lebih deket lagi sama kamu “ imbuhku dalam hati

“ Ooh gitu, emang kamu udah berapa lama si sahabatan sama Mira”

“ Uh, itu si udah lama banget Bim, dari orok kali “ jawabku dengan semangat

Bima pun tertawa mendengar jawabanku

“ Cha, kamu tuh lucu banget ya , baik lagi , ga sombong , ramah “ ujar Bima yang berhasil bikin aku terbang ke langit ke 7

“ Ah, ga gitu juga kali, emang aku badut apa lucu, yee “

“Ngga lah, masa badut si, orang kamu cantik gini juga, manis lagi pasti Mira beruntung deh punya sahabat kaya kamu “ ucap Bima yang berhasil bikin muka gua merah semerah buah tomat

“ aduh Bim, kelewatan kamu muji akunya, liat tuh aku jadi geer kan” ucapku sambil menunduk karena malu

Dan tiba-tiba Kris dateng dan manggil Bima buat mulai lagi latiaannya, Aku seneng banget bisa ngobrol lumayan lama sama dia. Ya ampun ga bisa terlukiskan lagi deh pokoknya. Akhirnya Bima pun pergi dan tersenyum kepadaku sambil berkata “ Oke cha, gua latian dulu besok kita ngobrol-ngobrol lagi”. Aku pun mengangguk dan tersenyum seperti menggambar iya. Aduh andai Mira tau, tapi Mira masi latian, padahal aku pengen cerita banyak sama dia. Aku pun berharap Mira cepet-cepet break, duh Mira ayodong cepet selese Chicaa mau cerita bahagia nih ujarku dalam hati sembari melihat Mira bermain basket. Tapi, tiba-tiba Mira terjatuh dan merintih kesakitan ternyata sewaktu dia meloncat dan terjatuh tulangnya retak, dia pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit terdekat , gua bener-bener khawatir ngeliat Mira yang biasanya energic itu merintih kesakitan dan alhasil dia tak sadarkan diri. Dengan sigap gua nelpon Bapak Handoko ayahnya Mira, dan menelpon Ibu Rahma , Ibu Mira, suaranya Ibu Mira begitu cemas dan bergetar saat aku memberitahunya sambil menangis, dan yang terakhir aku memberitahu mama bahwa aku pulang telat karena Mira sedang dirawat di Rumah Sakit dan tak sadarkan diri. Semua team basket berada di Rumah Sakit mereka terlihat cemas dan berharap Mira cepat siuman tak terkecuali Bima, tiba-tiba dia menghampiriku yang sedang menangis di depan Pintu Unit Gawat Darurat dan membopongku agar duduk bersama yang lain.

“ Udah Chaa sabar sabar , gua tau lo khawatir sama Mira tapi jangan disini duduknya, kita pindah yuk sama yang lain “ ucap Bima sambil membawaku

Gua hanya menangis dan pasrah mengikuti Bima yang membopongku, Bima pun mulai mengajakku bicara dan berusaha membuatku tenang.

“ Chaa udah dong jangan nangis gitu, gua ga tega kalau liat cewe nangis sampe kayak gini ujar Bima

“ Tapi Bim, yang didalam ngelawan maut dan belum siuman itu sahabat aku, sahabat aku dari kecil, aku belum siap kalau .. “

Kalimat itu ngga aku lanjutin aku yakin Bima ngerti maksudku.

“ hus , lo ngomong apa si chaa, Mira tuh gapapa paling dia Cuma pingsan tenang aja ya. Mending kita berdoa biar dia cepet siuman” ucap Bima sambil tersenyum kepaku

Aku ngerasa tenang banget dan berhenti menangis saat Bima nyoba tenangin aku, rasanya damai banget dan aku juga ngerasa aku dapat kekuatan yang lain dan percaya kalau Mira pasti sadar dan sembuh Tak lama kemudian Ibu Rahma datang dan menghampiriku , dia tampak sangat khawatir.

“ Chicaa gimana keadaan Mira? “ tanyanya cemas

“ Mira belum siuman tante, dokter juga masi di dalam , kita belum tau pasti keadaan Mira sekarang” jawabku dengan suara serak

Ibu Rahma lalu duduk dan menelpon suaminya Bapak Handoko agar cepat-cepat datang ke Rumah Sakit dengan suara menahan tangis. Tak lama kemudian dokter pun keluar , kami pun langsung berdiri dan menanyakan keadaan Mira kepada Dokter tersebut.

“ Dokter gimana keadaan anak saya? Dia baik-baik aja kan dok? Tanya Ibu Rahma cemas

“ Anak ibu gapapa , Cuma tulangnya sedikit retak, dia juga sudah sadar, tapi jangan terlalu banyak diajak bicara, dia harus banyak istirahat “ ujar Dokter lalu pergi meninggalkan kami semua.

Ibu Rahma pun langsung masuk kedalam dan melihat keadaan Mira, mendengar perkataan dokter aku dan yang lain mengucapkan Alhamdulilah dan berterima kasih kepada Tuhan karena telah menyelamatkan Mira. Tak lama kemudian Bapak Handoko dan papaku datang ke Rumah Sakit, aku langsung menghampiri ayah dan menceritakan kejadiannya kepada Ayah, Ayah dan aku pun masuk ke dalam ruang UGD untuk melihat Mira, aku masuk masih dengan mata merah karena nangis lebih dari 1 jam.

“ Chicaa, mata kamu kenapa merah? Abis nangisin gua ya? Gua belum mati kali “ ucap Mira sambil terbata-bata

Gua pun tersenyum mendengar Mira berkata seperti itu, gua seneng dia udah sadar walaupun belum sembuh benar.

“ Lo gppkan Mir? Gua khawatir banget tau sama lo, temen-temen yang lain juga, mereka masi nunggu lo ko diluar”

“ Gua gpp ko , lagian Cuma jatoh doang , tapi kaki gua sakit bgt Chaa “ ucap Mira sambil menolah ke kakinya

“ Iya sayang , kata dokter kaki kamu retak jadi kamu harus dirawat di Rumah Sakit” terang Ibu Rahma

Setelah itu aku dan ayahku pun pamit untuk pulang kepada Mira dan keluarganya, aku berharap Mira lekas sembuh dan mendengarkan ceritaku tadi siang bersama Bima

***

bersambung